KONFLIK DAN TEORI MOTIVASI

Monday, November 1, 2010

KONFLIK DAN TEORI MOTIVASI

DINAMIKA KONFLIK

Timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi, merupakan suatu kelanjutan dari adanya komunikasi dan informasi yang tidak menemui sasarannya. Suatu pemahaman akan konsep dan dinamika konflik telah menjadi bagian vital dalm studi perilaku organisasional, oleh karena itu perlu untuk dipahami dengan baik.
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, ada beberapa orang yang mengelompokkan konflik menjadi sebagai berikut:
a. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person role conflict)
b. Konflik antar peranan (inter-role conflict), yaitu persoalan timbul karena suatu orang menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
c. Konflik yang timbul dari karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender-conflict)
d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intersender-conflict)
Selain pembagian jenis konflik diatas masih ada pembagian jenis konflik yang dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
a. Konflik dalam diri individu
b. Konflik antar individu
c. Konflik antar individu dan kelompok
d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
e. Konflik antar organisasi.
Konflik organisasional timbul karena ada beberapa sumber dan berbagai sumber utama konflik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Kebutuhan untuk membagi sumberdaya-sumber daya yang terbatas.
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
c. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
d. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
e. Kemenduaan organisasional.
f. Gaya-gaya individu.
Individu dalam organisasi mempunyai banyak tekanan pengoprasian organisasional yang menyebabkan konflik. Secara lebih konseptual litterer mengemukakan empat penyebab konflik organisasional, yaitu :
a. Suatu situasi diamana tujuan-tujuan tidak sesuai.
b. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau aloksi-alokasi sumberdaya tidak sesuai.
c. Suatu masalah ketidak tepatan status.
d. Perbedaan persepsi.

Didalam suatu organisasi terdapat empat bidang structural, dan dibidang itulah konflik sering terjadi, yaitu:
a. Konflik hirarkis, adalah konflik antar berbagai tingkatan organisasi.
b. Konflik fungsional, adalah konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.
c. Konflik lini-staf, adalh konflik antara lini dan staf.
d. Konflik formal individu, adalah konflik antara organisasi formal dengan organisasi informal.

Secara tradisional pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan, yaitu :
a. Konflik dapat dihindarkan.
b. Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau dan primadona.
c. Bentuk-bentuk wewenang legalistic.
d. Korban diterima sebagai hal yang tak dapat dielakkan.

Apabila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terhadap perbedaan anggota organisasi makin parah sehingga konsensus sulit dicapai, sehingga konflik tak terelakkan, dalam hal ini pemimpin dapat melakukan berbagai tindakan tetapi harus melihat situasi dan kondisinya, yaitu :
a. Menggunakan kekuasaan.
b. Konfrontasi
c. Kompromi
d. Menghaluskan situasi.
e. Pengunduran diri.

Bila diliahat sekilas memang sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesaikan, tetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah gagal, karena bagaimanapun sulitnya suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota dengan melihat persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar.


Pengertian Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Motivasi Fisiologis
b. Motivasi Psikologis.



Teori-Teori Motivasi

a. TeoriX dan teori Y Mc Gregor.
Anggapan-anggapanyang mendasari teoriX :

1. Rata-rata para pekerja itu malas, tidaksukabekerjadan akan menghindarinyabila dapat.

2. Karenapada dasarnya pekerja tidaksukabekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, dipelakukan denganhukuman, dan diarahkan untukpencapaiantujuan organisasi.

3. Rata-rata para pekerja lebih senangdibimbing, berusaha menghindari tanggung-jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan drinya di atas segala-galanya.

b. Anggapan-anggapan yang mendasari teori Y :

1. Usaha phisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2. Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
3. kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan dayaimajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organiasasi.
5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6. Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.


c. TeoriMotivasi Berprestasi Mc Clelland.
Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi.
Mc Clelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu :
1. Kebutuhan Prestasi
2. Kebutuhan Afiliasi
3. Kebutuhan Kekuasaan.

d.Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg.
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (job dissafisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfiers disebar motivators dan dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.

Rangkuman

Sumber-sumber konflikorganisasionalsebagian besar merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses –prosespsikologis. Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pimpinan dapat melakukantindakanalternatif seperti dibawah ini, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Tindakanalternatiftersebut adalahmenggunakankekuasaan, konfrontasi, kompromi, menghaluskan situasi dan pengunduran diri.

Refrensi :
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/information-system-s1-1/teori-organisasi-umum-2-1/konflik-organisasi/view



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Post a Comment