Latar belakang
Meningkatnya implementasi TI mulai dari operasional bisnis biasa sampai ke jaringan perusahaan yang lebih kompleks menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang TI, tetapi juga nonTI. Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru di bidang TI juga bermunculan. Jika Anda berada berada di antara ratusan pelamar yang berharap mengisi beberapa lowongan di bidang TI, apa yang bisa membuat Anda berbeda dengan pelamar-pelamar lain? Lalu jika Anda sudah menjadi salah satu bagian dari tenaga TI dan ingin meniti tangga karier, apakah yang bisa Anda lakukan untuk menegaskan kualitas Anda dibanding sekian banyak rekan seprofesi Anda? Apa yang dapat menjadi jaminan untuk perusahaan-perusahaan yang ingin membayar Anda untuk solusi TI yang dapat Anda berikan ?.
Salah satu jawabannya adalah dengan mendapatkan pengakuan atau sertifikasi untuk bidang spesialisasi Anda. Mungkin akan muncul pertanyaan, apakah pendidikan formal yang sudah Anda kantongi belum cukup untuk membuktikan kemampuan Anda?.Cepatnya perkembangan TI serta semakin kompleksnya teknologi tidak memungkinkan bagi lembaga pendidikan untuk mengadopsi perubahan secara cepat. Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk independen terhadap produk tertentu menjadi kendala menghadapi perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman terhadap penggunaan software tertentu yang diimplementasikan dalam perusahaan tersebut. Hal ini mendorong turun tangannya para vendor untuk ikut terjun dalam program pendidikan yang pada akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi.
Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Sebagai contoh, ada standar dari Australian National Training Authority. Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar industri seperti sertifikat dari Microsoft atau Cisco merupakan standar sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh perusahaan, bukan badan sertifikasi pemerintah. Memang pada intinya industrilah yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.
Keuntungan sertifikasi
Ada banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan mengambil sertifikasi TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan. Sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka yang sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
Selain itu pengalaman mengikuti sertifikasi akan memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari. Selain mampu memberikan jalan yang lebih mudah untuk menemukan pekerjaan di bidang TI, sertifikasi juga sapat membantu Anda meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang sudah bekerja. Bahkan sertifikasi yang sudah diakui secara global ini mampu meningkatkan kompetensi Anda dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara. Karena itu jangan heran jika sertifikasi yang telah Anda kantongi bisa lebih dihargai dibandingkan ijazah formal Anda.
Sertifikasi adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan
profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :
- Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
- Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
- Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut :
- Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
- Perencanaan karir
- Profesional development
- Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat luas sertifikasi ini memberikan kontribusi positif
- Memiliki staf yang up to date dan berkualitas tinggi.
- Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf, kontraktor dan konsultan.
- Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
- Menaikkan pengakuan industri dan secara intenasional.
- Bagi siswa memberikan alur profesi yang jelas. Siswa yang ingin segera mempelajari ICT dan profesi akan tahu darimana memulainya
- Memberikan suatu mekanisme pusat pelatihan. Suatu program sertifikasi memberikan alur pelatihan yang jelas.
- Membantu proses pencarian tenaga IT profesional. Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu jabatan, dengan memiliki suatu serti_kat berarti telah memiliki skill dan pengetahuan tingakat tertentu. Hal itu juga menunjukkan persistensi kandidat dan kemampuan menyelesikan suatu proyek (dalam hal ini sertifikasi). Kedua hal ini membantu masyarakat mencari tenaga TI
- Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih lanjut
Beberapa negara telah mengembangkan dan mempromosikan
sistem sertifikasi yang khas bagi negara
tersebut. Beberapa negara menerapkan dan membayar lisensi kepada sistem
serti_kasi yang ada. Beberapa negara menggunakan tenaga ahli untuk melakukan
ujian.
Jenis sertifikasi
Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat
- Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang memberiakn gelar, Sarjana, Master dll
- Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu unutk profesi tertentu.
Sayangnya sertifikasi akademik sulit memiliki implementasi langusng
dalam industri ICT. Disebabkan karena kecepatan perubahan serta standardisasi
antara Universitas. Di samping itu tujuan universitas memang berbeda dengan
tujuan industri. Universitas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar
bukannya keahlian khusus atau kompetensi untuk profesi tertentu yang dibutuhkan
oleh industri. Spesialisasi yang terlalu sempit juga tidak cocok untuk
pengembangan universitas.
Sedangkan sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model,
yaitu :
- Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
- Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
- Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
Sertifikasi yang berbasiskan vendor sangat bergantung
pada produk vendor tersebut. Juga dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran
pada suatu perusahaan (vendor). Dengan mempromosikan serti_kasi tersebut, maka
perusahaan tersebut dapat menjamin kepada kustomer mereka bahwa tersedia cukup
dukungan teknis (orang yang memiliki sertifikasi produk tersebut). Pada
kenyataannya pada pasar tenaga kerja, sertifikasi vendor ini sangat populer.
Karena banyak orang beranggapan bahwa dengan memiliki sertifikasi vendor ini
maka masa depan lapangan pekerjaan akan terjamin.
Dalam mengembangkan sertifikasi beberapa patokan yang sebaiknya
diterapkan :
- Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan
- Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi
- Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertikasi profesi
- Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal.
- Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industri.
- Serti_kasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab mereka tidak ahnya belajar dari "keahlian tertentu" untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru.
- Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga.
A. Sertifikasi untuk
Bahasa Pemrograman
Di bagian ini akan dibahas dua sertifikasi TI dalam hal
penguasaan kemampuan yang terkait dengan bahasa pemrograman. Yang dipilih
adalah sertikasi untuk bahasa pemrograman Java dan sertifikasi untuk bahasa
pemrograman yang menggunakan platform Microsoft .Net.
Java
Pengunaan bahasa Java dalam pembuatan aplikasi terus menunjukkan
peningkatan. Secara pasti bahasa pemrograman Java mulai merebut pangsa pasar
yang dulunya diisi oleh bahasa-bahasa seperti COBOL, Cobol, Visual Basic, C,
System/390 Assembler dan SmallTalk. Tentunya hal ini diikuti dengan semakin
tingginya kebutuhan akan tenaga profesional yang menguasai bahasa pemrograman
Java.
Sertifikasi Java dapat dimanfaatkan oleh paling tidak empat segmen.
Pertama, mereka yang ingin melakukan transisi karier dari posisi nonteknis ke
pengembangan aplikasi dan software. Yang dimaksud di sini adalah mereka yang
memiliki pengalaman nol dalam profesi TI tetapi tertarik untuk beralih profesi
ke bidang TI yang mungkin dinilai lebih menggiurkan.
Kedua, mereka yang sudah bergerak dalam bidang TI dan berniat untuk
melakukan perpindahan posisi di perusahaan tempat mereka bekerja. Jika Anda
sedang merancang sebuah rencana untuk meningkatkan kredibilitas, tanggung jawab
dan sukses di organisasi Anda saat ini, sertifikasi layak menjadi komponen
utama dari rencana tersebut, utamanya jika Anda bekerja di perusahaan kecil
atau menengah. Sementara jika Anda memiliki keterampilan TI tetapi tidak
memiliki pengalaman menggunakan Java, sertifikasi Java dapat memberi Anda
kesempatan untuk mencoba pekerjaan yang menggunakan Java.
Ketiga, konsultan Java yang ingin memvalidasi keterampilan mereka
dan meningkatkan kredibilitas mereka di mata klien.
Yang keempat adalah para profesional TI yang sedang memikirkan untuk
pindah perusahaan. Saat ini banyak lowongan kerja yang menyebutkan sertifikasi
Java sebagai suatu kualifikasi yang dapat mejadi nilai tambah. Tentu saja
adanya sertifikat dapat meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan
bekerja di luar negeri dan dengan upah yang lebih tinggi.
Mendaki Tangga Sertifikasi
Java
Sun menawarkan tiga jenjang sertifikasi bagi programmer Java. Dari
tingkat dasar ke advanced jenjang tersebut adalah: Sun Certified Programmer,
Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect. Setiap jenjang
sertifikasi membutuhkan jenjang sebelumnya. Contoh, untuk mengambil sertifikasi
Developer Anda harus memiliki sertifikasi Programmer. Sun Certified Programmer
adalah sertifikasi paling dasar dari Sun untuk programmer Java. Untuk dapat
menjadi seorang Certified Java Programmer, Anda harus lulus ujian Sun Certified
Programmer for the Java 2 Platform 1.4 yang biayanya US$ 150. Ujian pilihan
ganda ini dirancang untuk menguji pemahaman sintaks dan struktur Java pada
materi-materi berikut: Dasar-dasar bahasa Java, teknik dasar pemrograman
berorientasi obyek, penggunaan threads, dan kemampuan menggunakan paket standar
Java seperti java.awt, java.lang, java.io, dan java.util. Untuk pemegang
sertifikasi Java versi terdahulu dapat mengikuti ujian upgrade khusus.
Beberapa kursus yang dapat dikuti untuk mempersiapkan diri untuk
sertifikasi ini adalah Java Technology for Structured Programmers yang
ditujukan bagi mereka yang memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman
terstruktur seperti COBOL; Java Programming Language for Non-Programmers yang
dirancang untuk programmer yang tidak memiliki pengalaman melakukan
pemrograman; dan Java Programming Language atau pengenalan Java untuk
programmer yang berpengalaman dengan bahasa pemrograman lain.
Sun Certified Developer adalah anak tangga selanjutnya dari
sertifikasi Sun. Anda mungkin berpikir hanya perlu sekali lagi mengerjakan
soal-soal pilihan ganda untuk menjadi seorang Certified Dava Developer, tetapi
Sun menuntut lebih banyak dalam ujian untuk jenjang ini.
Untuk sertifikasi SCJD selain harus sudah memiliki sertifikat SCJP,
Anda harus menyelesaikan tugas pemrograman yang dirancang untuk menguji
aplikasi keterampilan Java Anda dalam menghadapi persoalan dunia nyata . Untuk
ujian tugas pemrograman ini Anda harus membayar biaya US$ 250.
Contoh, tugas pemrograman tersebut memiliki skenario berikut:
Setelah membayar uang ujian, Anda mendownload sebuah code template dari Sun.
Template ini harus Anda gunakan untuk membuat sebuah aplikasi GUI yang memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan sebuah database melalui jaringan, dan
melakukan konversi data dari format teks ke format database tersebut. Selama
membuat program Anda diharuskan mendokumentasikan semua langkah yang Anda
lakukan. Aplikasi yag Anda buat akan dinilai berdasarkan maintainability,
penggunaan design pattern yang tepat, kejelasan kode, dan kesesuaian dengan
code convention.
Setelah tugas pemrograman, Anda masih harus mengikuti ujian esai
dengan biaya US$ 150, yang terdiri dari 5 sampai 10 soal esai, menanyakan
berbagai hal tentang tugas pemrograman yang Anda selesaikan.
Beberapa kursus yang dapat diikuti untuk mempersiapkan diri untuk
mengikuti SCJD adalah Object-Oriented Application Analysis and Design for Java
Technology (UML), yang merupakan kombinasi dari kuliah, tugas, dan diskusi yang
mengajarkan analisa dan perancangan sitem menggunakan UML. Selain itu juga Java
Programming Language Workshop yang memberikan pengalaman praktis melakukan
perancangan aplikasi menggunakan Java.
Kalau Anda lebih tertarik untuk mengambil suatu spesialisasi
tertentu dalam pemrograman Java seperti pemrograman aplikasi Web services atau
aplikasi mobile , pada jenjang developer ini Sun menawarkan empat jenis
spesialisasi: Sun Certified Web Component Developer (SCWCD), Sun Certified
Business Component Developer (SCBCD), Sun Certified Developer for Java Web
Services (SCDJWS), dan Sun Certified Mobile Application Developer untuk
platform J2ME (SCMAD). Untuk setiap spesialisasi ini Anda harus lulus satu
ujian pilihan ganda yang tergantung jenis spesialisasi yang ingin Anda ambil.
Biaya untuk setiap ujian berkisar US$ 150.
Sun Certified Enterprise Architect for J2EE adalah sertifikasi
premium dari Sun. Sebagaimana dicerminkan oleh namanya, sertifikasi ini sangat
berfokus pada enterprise. Ini berarti pemegang sertifikasi ini dapat menangani
pengembangan aplikasi berskala besar dengan tingkat availability yang tinggi.
Untuk mendapatkannya, seseorang harus memiliki kedua sertifikat SCJP dan SCJD,
lulus sebuah ujian pilihan untuk menguji pengetahuan seputar Java. Apabila
lulus ujian pertama dilanjutkan menyelesaikan sebuah tugas pemrograman seperti
pada saat pengambilan SCJD, dan diakhiri dengan sebuah ujian esai.
Untuk persiapan mengikuti sertifikasi SCEA Anda dapat mengikuti
kursus Architecting and Designing J2EE Applications dan Developing Applications
for the J2EE Platform dari Sun. Materi pada kursus tersebut difokuskan pada
topik-topik seperti konsep pemrograman berorientasi obyek tingkat advanced, UML
dan Enterprise Java Beans (EJB), dan aplikasi Standard Architecture Design
Patterns.
Microsoft.Net
Untuk para developer ada dua jenis sertifikat yang ditawarkan oleh
Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian dalam pengetahuan dan keterampilan
Microsoft .Net : Microsoft Certification Application Developer (MCAD) dan
Microsoft Certified Solution Developer (MCSD).
Sertifikasi MCAD dibuat oleh Microsoft sebagai respon terhadap
kebutuhan industri akan sebuah sertifikasi yang memungkinkan mereka untuk
menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan, memaintain,
dan mendeploy aplikasi Web atau desktop berbasis Windows dengan skala kecil
sampai menengah. MCAD ditujukan untuk mereka yang lingkup pekerjaannya meliputi
pengembangan aplikasi, komponen, atau layanan database dan jaringan berskala
kecil sampai menengah pada platform Windows.
Sebaiknya untuk mengambil sertifikasi MCAD Anda paling tidak sudah
memiliki pengalaman 1 - 2 tahun dalam membuat aplikasi dan tidak asing dengan
platform Microsoft .Net. Lingkup profesi yang terkait dengan sertifikasi ini di
antaranya adalah programmer, analis, dan software developer.
Untuk mendapatkan sertifikasi MCAD kandidat harus terlebih dahulu
lulus dua ujian inti dan satu ujian pilihan dalam suatu area spesialisasi.
Untuk ujian inti Anda dapat memilih satu ujian dalam spesialisasi Web
Application Development atau Windows Application Development. Untuk satu ujian
inti lagi Anda harus mengikuti ujian dalam bidang XML Web Services dan Server
Components. Sementara untuk ujian pilihan Anda harus membuktikan diri dengan
melewati suatu ujian keahlian dalam menggunakan salah satu produk server
Microsoft, atau melakukan implementasi application security dengan platform
Microsoft .Net.
Sertifikasi yang kedua adalah Microsoft Certified System Developer
(MCSD). Sertifikat MCSD merupakan salah satu sertifikat TI dengan reputasi yang
dikenal baik di kalangan industri. Dengan mengantongi sertifikat MCSD,
seseorang dianggap telah mampu mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan
untuk memimpin sebuah organisasi dalam proses perancangan, implementasi, dan
administrasi dari suatu solusi bisnis dengan menggunakan produk Microsoft.
Karena fokusnya pada kepemimpinan dalam proses pengembangan solusi
bisnis berskala enterprise, lingkup profesi yang cocok dengan sertifikasi ini
adalah software engineer, software development engineer, software architect,
and konsultan. Seorang kandidat sertifikasi MCSD diharapkan sudah memiliki
pengalaman minimal dua tahun dalam pengembangan solusi dan aplikasi.
Untuk mendapatkan sertifikasi MCSD untuk Microsoft .Net seorang
kandidat harus lulus dalam empat ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti
meliputi satu ujian dalam bidang Web Application Development, satu ujian dalam
bidang Windows Application Development, satu ujian dalam bidang XML Web
Services and Server Components, dan satu ujian dalam bidang Solution
Architecture. Untuk ujian pilihan Anda harus membuktikan diri dengan melewati
suatu ujian keahlian dalam menggunakan salah satu produk server Microsoft atau
melakukan implementasi application security dengan platform Microsoft .Net.
Walaupun ujian MCSD meliputi bidang-bidang yang sama dengan ujian
MCSA, setiap ujian memiliki tingkatan kesulitan yang lebih tinggi dibanding
MCSA. Pilihan untuk mengambil sertifikat MCSA atau MCSD sebaiknya ditentukan
berdasarkan jenis peran kerja yang sedang atau ingin dijalani.
B. Sertifikasi untuk
Database
Setelah membahas sertifikasi untuk bahasa pemrograman, pada bagian
ini akan dibahas macam sertifikasi untuk keterampilan dalam teknologi database
yang banyak digunakan. Kami memilih sertifikasi untuk Oracle dan Microsoft SQl
Server.
Oracle
Sampai sekarang perusahaan software kedua terbesar di dunia ini
masih merupakan penikmat pangsa pasar terbesar untuk software database. Ini
membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang paling populer
dan banyak dicari. Laporan IDC Certified Report 2002 menyebutkan bahwa
sertifikasi Oracle adalah kualitas yang paling dicari oleh pasar TI.
Dalam situsnya Oracle menyebutkan bahwa 97 dari pemegang Oracle
Certified Professional (OCP) mengatakan bahwa mereka diuntungkan oleh
sertifikasi tersebut, 89% merasa kepercayaan diri terkait penguasaan keahlian
Oracle meningkat, dan 96% mengaku menganjurkan program sertifikasi Oracle
kepada orang lain. Sementara bagi perusahaan yang memiliki pegawai yang telah
tersertifikasi, Oracle mengklaim bahwa berdasarkan survai perusahaan-perusahaan
tersebut melaporkan penurunan waktu downtime sebesar 49%.
Untuk memenuhi kebutuhan industri akan berbagai spesialisasi
keahlian dalam menggunakan teknologi Oracle, Oracle saat ini menawarkan tiga
jenis sertifikasi Oracle. Setiap jalur sertifikasi dirancang untuk menguji
penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi Oracle
untuk suatu bidang kerja tertentu seperti developer, administrator, atau Web
server administrator.
Oracle Certified DBA adalah sertifikasi yang menguji penguasaan
teknologi dan solusi Oracle dalam menjalankan peran sebagai administrator
database. Pada jalur sertifikasi ini terdapat tiga jenjang sertifikasi berikut:
• Oracle Certified DBA Associate, dengan sertifikasi pada jenjang
ini sesorang dianggap memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan mereka
bekerja sebagai anggota yunior dalam sebuah tim yang terdiri dari administrator
database atau pengembang aplikasi. Ujian untuk mengambil sertifikasi ini
meliputi dasar-dasar SQL dan dasar-dasar administrasi database. Sertifikasi ini
tersedia untuk database Oracle9i dan Oracle 10g dengan sedikit perbedaan pada
jumlah ujian yang harus dikuti.
• Oracle Certified DBA Professional, sertifikasi ini ditujukan bagi
pemegang sertifikasi jenjang Associate yang ingin meningkatkan penguasaan
teknologi Oracle dalam administrasi database. Pada jenjang ini kandidat akan
mengikuti ujian yang meliputi teknik-teknik lanjut dari administrasi database
dan juga teknik-teknik dalam melakukan performance tuning. Sertifikasi ini juga
tersedia untuk database Oracle9i dan Oracle 10g dengan sedikit perbedaan pada
jumlah ujian yang harus dikuti [lihat Tabel]. Pada jenjang ini kandidat yang
berminat juga dapat mengambil ujian tambahan untu untuk spesialisasi manajemen
database Oracle pada lingkungan sistem operasi Linux.
• Oracle Certified DBA Master, merupakan jenjang tertinggi dalam
jalur sertifikasi DBA. Seorang OCM adalah seorang DBA profesional yang sudah
teruji dalam menangani aplikasi dan sistem database yang memiliki karakter
mission critical. Berbeda dengan ujian pada jenjang OCA dan OCM yang berupa
ujian teori, ujian OCM mengambil bentuk praktikum di sebuah lab khusus di mana
kandidat diminta untuk memberikan solusi terhadap berbagai skenario
permasalahan yang meliputi konfigurasi database, konfigurasi jaringan database,
konfigurasi dan penggunaan Oracle Enterprise Manager, dan hal-hal kritis
seperti manajemen kinerja dan database recovery. Untuk wilayah Asia-Pasifik,
ujian OCM hanya dapat dilakukan di lab Oracle yang terdapat di Hongkong dan
Seoul.
Untuk jalur sertifikasi DBA juga tersedia ujian untuk mengupgrade
sertifikasi Oracle versi terdahulu untuk mendapatkan sertifikasi Oracle terbaru.
- Oracle Certified Developer. Jalur Sertifikasi ini ditujukan bagi
mereka yang ingin mendapatkan pengakuan akan penguasaan pegetahuan dan
keterampilan penggunaan teknologi Oracle seperti PL/SQL dan Oracle Forms dalam
mengembangkan berbagai aplikasi dan solusi. Pada jalur sertifikasi Developer
terdapat tiga jenjang sertifikasi berikut :
• Oracle9i PL/SQl Developer Certified Associate, profesional dengan
sertifikasi jenjang ini memiliki pengetahuan dasar yang memungkinkan peran
fungsional sebagai pengembang aplikasi Oracle9i. Untuk sertifikasi ini kandidat
harus mengikuti dua ujian yang meliputi dasar-dasar SQL dan PL/SQL serta teknik
pemrograman dengan menggunakan PL/SQL.
• Oracle9iForms Developer Certified Professional, untuk memiliki
sertifikasi ini kandidat harus sudah memiliki sertifikasi jenjang OCA. Pemegang
OCA yang ingin mendapatkan sertifikasi OCP harus mengikuti satu ujian yang
meliputi materi pengembangan aplikasi Internet menggunakan Oracle9iForms.
Selain kedua jenjang tersebut pemegang sertifikasi Oracle versi
terdahulu dapat mengikuti ujian upgrade untuk mendapatkan sertifikasi Oracle
versi terbaru.
- Oracle9iAS Web Administrator. Seiring meningkatnya kebutuhan akan
profesional dalam bidang administrasi Web, Oracle membuka sebuah jalur
sertifikasi bagi mereka yang menginginkan pengetahuan dan keterampilan sebagai
Web Administrator untuk Oracle9i Application Server. Jalur sertifikasi ini baru
menyediakan jenjang Oracle9iAS Web Administrator Certified Associate. Untuk
mendapatkan sertifikasi ini kandidat harus mengikuti satu ujian yang meliputi
materi administrasi dasar Oracle9i Application Server.
Salah satu yang membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu
sertifikat TI dengan reputasi yang tinggi adalah tingkat kesulitan untuk
mendapatkan sertifikasi tersebut. Untuk setiap ujian, peserta baru dinyatakan
lulus apabila skornya minimal 70 %. “Saya selalu menanyakan kesiapan setiap
calon peserta ujian sertifikasi. Ujian Oracle tidak murah dan tidak mudah
sehingga sayang sekali apabila harus tidak lulus,” ujar Mardjuki (Education
Director, Oracle University Indonesia).
Di lain pihak hal tersebut membuat pemegang sertifikat Oracle
menjadi barang langka. Di Indonesia misalnya, menurut Mardjuki baru ada sekitar
300 pemegang sertifikat jenjang OCP, sementara untuk jenjang OCM jumlah mungkin
hanya sebatas hitungan jari.
Microsoft
Microsoft menawarkan satu jenis sertifikasi untuk penguasaan
teknologi produk database andalannya, Microsoft SQl Server. Microsoft Certified
DBA adalah sertifikasi yang diberikan sebagai pengakuan kemampuan merancang,
mengimplementasi, dan melakukan administrasi database Microsoft SQl Server.
Untuk mendapatkan sertifikasi MCDBA setiap kandidat harus lulus tiga
ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti ini terdiri dari satu ujian untuk
materi administrasi SQL Server, satu ujian perancangan database SQL Server, dan
satu ujian Windows 2000 Sever atau Windows Server 2003. Sebagai tambahan ujian
inti, kandidat harus lulus satu ujian pilihan dalam salah satu bidang keahlian
produk
Microsoft.
C. Sertifikasi untuk
Office
Sebagai aplikasi desktop, Microsoft Office mungkin menjadi aplikasi
yang paling akrab dengan keseharaian pekerjaan kita. Mulai dari membantu
menulis surat sampai membuat perencanaan proyek. Populernya aplikasi Microsoft Office
dan kemudahan pemakaiannya seringkali membuat banyak penggunanya tidak merasa
perlu untuk mempelajarinya secara serius. Padahal hal tersebut mungkin
berakibat pada rendahnya utilitas pemanfaatan berbagai feature yang sebenarnya
disediakan oleh Microsoft Office, dan tanpa disadari membuat kerja tidak
seefisien seharusnya.
Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah
sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan
sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan
Microsoft Office dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Fokus dari sertifikasi Office Specialist adalah mengevaluasi
pemahaman menyeluruh terhadap program-program Microsoft Office dan Microsoft
Project, kemampuan untuk menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan
untuk mengintegrasikan program-program Office dengan software lain.
Sertifikasi Office Specialist tersedia dalam tiga jalur: Office 2003
Editions, Office XP, dan Office 2000. Untuk setiap jalur sertifikasi terbagi
dalam tiga jenjang keahlian, yaitu Specialist, Expert, dan Master.
Selain untuk program-program yang termasuk suite aplikasi Microsoft
Office, sertifikasi Office Specialist juga menawarkan sertifikasi khusus untuk
Microsoft Project 2002 dan Microsoft Project 2000. Ujian sertifikasi Office
Specialist untuk Microsoft Project difokuskan pada kemampuan menggunakan
berbagai toolMicrosoft Project dalam pelaksanaan berbagai tahapan proyek,
seperti perencanaan proyek, kustomisasi grafik dan laporan kemajuan proyek, dan
memfasilitasi berbagai kegiatan kolaborasi dan komunikasi tim.
Daftar Authorized Training
Partners
Jika Anda sudah memiliki cukup pengalaman dan merasa yakin menguasai
software untuk sertifikasi yang ingin Anda ambil, tidak ada salahnya langsung
memasuki ruang ujian. Namun jika masih ragu-ragu, ada baiknya mengikuti
training yang diselenggarakan oleh beberapa training center yang ada.
Sebagai panduan, berikut beberapa training center yang menjadi
partner beberapa vendor aplikasi pemberi sertifikasi tersebut.
Daftar Authorized Training Partners
Vendor Training Partners
Adobe Digital Studio
Alias Digital Studio
CIW PT Intellisys TriPratama
PT Executrain Nusantara Jaya
CompTIA PT States Information technology
Informatics
Cisco Training Partners (PT Datacraft Indonesia)
PT Inixindo
80 lembaga pendidikan yang menjadi Cisco Academy Partner
Macromedia Digital Studio
Sekolah Web Indonesia
Informatics
Microsoft PT Asaba Computer Center
PT Ebiz Infotama
PT Executrain Nusantara Jaya
PT Intellisys TriPratama
PT Iverson Technology
PT Mitra Integrasi Informatika
PT NETtrain Infotama
PT Sarana Solusindo Informatika
PT Sentra Karya Informatika
Oracle PT Asaba Computer Center
PT Inixindo
PT Mitra Integrasi Informatika
SUN PT Inixindo
WOW WEB-C
D. Sertifikasi di Bidang
Jaringan
Sertifikasi yang paling populer di bidang jaringan adalah
sertifikasi Cisco. Memang bukan rahasia bahwa Cisco merupakan pemegang pangsa
pasar terbesar di bidang jaringan sampai saat ini. Selain sertifikasi Cisco,
sertifikasi di bidang jaringan yang juga cukup populer adalah sertifikasi yang
diberikan oleh CompTIA, Novell, dan Solaris.
Cisco
Cisco memiliki tiga jenjang sertifikasi, yaitu Associate,
Professional, dan Expert. Jenjang sertifikasi Cisco secara umum meliputi Cisco
Certified Network Associate (CCNA), Cisco Certified Network Professional
(CCNP), dan Cisco Certified Internetworking Expert.(CCIE). Selain tiga jenjang
umum tersebut, Cisco juga memiliki jalur spesialisasi, seperti network design,
security, dan business networking. Beberapa jenis sertifikasi untuk jalur
spesialisasi ini di antaranya adalah Cisco Certified Designing Associate
(CCDA), Cisco Certified Designing Professional (CCDP), dan Cisco Security
Specialist 1 (CSS1), dan lain sebagainya.
Cisco Certified Network Associate (CCNA) merupakan fondasi awal
untuk menapaki jenjang sertifikasi yang lain. Pemegang sertifikasi ini
diharapkan sudah profesional dalam hal menginstall, mengkonfigurasi, dan
mengoperasikan jaringan LAN atau WAN untuk jaringan kecil (100 client/PC atau
kurang). Sementara bagi yang mengambil spesialisasi di bidang network design.
Kesempatan kerja bagi pemegang sertifikasi ini umumnya adalah network
administrator.
Jenjang berikutnya adalah Cisco Certified Network Professional
(CCNP). Pada jenjang ini pemegang sertifikasi dianggap telah ahli dalam hal
menginstall, mengkonfigurasi, serta memecahkan permasalahan LAN atau WAN dengan
skala yang lebih luas (100 - 500 client/PC). Untuk mencapai jenjang ini peserta
harus mengikuti empat jenis ujian, seperti membangun internetwork, multilayer
switch network, remote access network, dan troubleshooting.
Untuk memperoleh dua jenis jenis sertifikasi tersebut ada dua cara
yang bisa ditempuh dengan mengikuti kursus pada training center, atau mengikuti
pendidikan melalui Cisco Academy Program. Cisco Academy Program merupakan
program pendidikan yang digelar Cisco bekerja sama dengan beberapa perguruan
tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) TI.
Berbeda dengan mengikuti kursus yang hanya membutuhkan waktu 10
hari, pendidikan melalui Academy Program ini memerlukan waktu lebih panjang,
sekitar 8 bulan - 1 tahun. Kelebihannya, program ini memungkinkan bagi peserta
yang belum memiliki pengalaman di lapangan untuk memperoleh sertifikasi dari
Cisco. Saat ini ada 80 lembaga pendidikan yang menjadi partner Cisco dalam
Cisco Academy Program.
Jika Anda ingin mengikuti training untuk mempersiapkan ujian
sertifikasi CCNA ini setidaknya Anda harus menyiapkan anggaran sekitar US$ 500.
Sementara untuk training CCNP diperlukan untuk jangka waktu 20 hari dengan
biaya sekitar US$ 2900. Menurut Kurnijanto E Sanggono (Marketing Manager, Cisco
Indonesia), training ini sifatnya lebih sebagai penyegaran, sebaiknya kandidat
sudah memiliki pengalaman dalam menangani masalah jaringan.
CCIE merupakan jenjang tertinggi dalam jalur sertifikasi Cisco yang
artinya pemangang sertifikasi ini telah mampu mengelola dan menangani berbagai
permasalahan dalam jaringan sampai skala enterprise. Jenjang ini tidak mudah
untuk diraih karena setidaknya kandidat harus sudah mengantongi sertifikasi
CCNA dan CCNP terlebih dahulu. Tidak heran jika pemegang sertifikasi ini masih
cukup langka, dan menjadi rebutan di bursa pencari tenaga TI. Menurut
Kurnijanto, jumlah peraih sertifikasi CCIE ini di Indonesia belum ada 30 orang.
Sementara peraih CCNP sudah lebih dari 2000 orang, dan peraih sertifikasi CCNA
sudah di atas 10.000 orang.
Seseorang yang berhasil memperoleh sertifikasi CCIE benar-benar
merupakan kandidat yang terpilih karena dari data Cisco kurang dari 3% peraih
CCNP yang berhasil ke jenjang CCIE. Melewati ujian CCIE juga tidak mudah karena
selain harus menyelesaikan soal-soal pilihan berganda dalam waktu 2 jam,
peserta juga harus mampu mengkonfigurasi dan mengatasi masalah pada lokasi yang
ditunjuk oleh Cisco dalam waktu 8 jam.
CompTIA
CompTIA memiliki beberapa jalur sertifikasi untuk menunjukkan
keahlian di bidang jaringan, di antaranya adalah Comptia Network+, CompTIA
Security+. Selain dua sertifikasi tersebut, CompTIA juga memiliki beberapa
pilihan sertifikasi mengenai pengenalan hardware, yaitu CompTIA A+ dan CompTIA
Server+.
CompTIA A+ merupakan sertifikasi paling dasar dari CompTIA yang
ditujukan bagi pemula yang ingin meniti karier di bidang TI, atau menjadi
teknisi komputer. Sertifikasi CompTIA A+ merupakan bentuk validasi kemampuan
bahwa seseorang telah memiliki pengetahuan dasar di bidang hardware dan
software. Beberapa ujian untuk meraih sertifikasi ini meliputi pengetahuan
terhadap teknologi hardware dan sistem operasi secara umum, di mana peserta
diharapkan sudah dapat menginstall, mengkonfigurasi, mendiagnosa, dan mengelola
jaringan pada skala kecil. Jenis sertifikasi ini juga sering dijadikan landasan
bagi kandidat untuk mengikuti jenjang sertifikasi yang lebih tinggi dari vendor
lain, seperti MCSA dari Microsoft dan CNE dari Novell.
CompTIA Server+ merupakan pengakuan terhadap seseorang yang telah
memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknologi Industry Standard Server
Architecture (ISSA). Meskipun CompTIA Server+ tidak mensyaratkan untuk
memperoleh sertifikasi A+ terlebih dahulu, peserta dianjurkan untuk mengikuti
sertifikasi tersebut. CompTIA Server+ merupakan jenjang lebih lanjut yang
mempersiapkan kandidat sebagai teknisi komputer dan server untuk tingkat atas.
Diharapkan kandidat mampu menginstall, mengupgrade, mengkonfigurasi, mengelola,
dan memecahkan masalah.
CompTIA Network+ setingkat dengan sertifikasi CCNA merupakan
sertifikasi yang menguji penguasaan teknologi jaringan dalam menjalankan peran
sebagai network support atau network administrator. Sebagai bekal mengikuti
ujian sertifikasi ini, selain melalui training yang membutuhkan waktu sekitar
satu minggu dengan biaya sekitar US$ 250, para peserta sebaiknya sudah
berpengalaman mengelola jaringan setidaknya dalam jangka waktu 9 bulan. Para peserta
ujian sertifikasi Nework + juga harus sudah mengantongi sertifikasi CompTIA A+.
Beberapa training center mengemas dua program ini menjadi satu paket.
Jika Anda ingin diakui sebagai ahli di bidang sekuriti, CompTIA juga
memiliki jalur sertifikasi khusus, yaitu CompTIA Security+. Materi ujian
sertifikasi Security+ meliputi beberapa topik yang berkaitan dengan keamanan
dalam berbagai industri, seperti communication security, infrastructure
security, cryptography, access control, external attack, dan lain sebagainya.
Untuk mempersiapkan ujian sertifikasi peserta dapat mengikuti training. Namun
sebaiknya peserta sudah berpengalaman setidaknya dua tahun dalam menangani
jaringan, utamanya yang berkaitan dengan masalah sekuriti.
E. Sertifikasi di Bidang
Computer Graphics dan Multimedia
Peluang karier di bidang Computer Graphics dan Multimedia sangat
luas, mulai dari designer, art director, web designer, editor, multimedia
artist, visualizer, visual effect artist, dan banyak lagi. Tidak heran jika
training di bidang animasi, desain grafis, desain Web, digital video, dan
digital imaging ini semakin diminati.
Apa yang bisa Anda lakukan jika Anda ingin diakui sebagai ahlinya di
bidang desktop publishing, animasi, digital video, atau desain Web? Tentu saja
Anda bisa menempuh berbagai training dan jalur sertifikasi yang ditawarkan oleh
vendor-vendor aplikasi yang bergelut di bidang multimedia ini.
Beberapa vendor yang mengeluarkan sertifikasi di bidang ini adalah
Adobe, Macromedia, Autodesk, dan Maya. Menurut Andi Surya Budiman (Direktur,
Digital Studio), peminat training computer graphics dan multimedia, khususnya
di Idonesia, semakin banyak tetapi masih jarang yang mengambil jalur
sertifikasi. Umumnya peserta sudah merasa cukup bekal dengan mengantongi
certificate of attendance atau sertifikat yang didapat dengan mengikuti
training dengan kurikulum dari vendor aplikasi tersebut.
Andi juga menekankan bahwa sertifikasi akan sangat berarti ketika
Anda ingin berkompetisi dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara. “Beberapa
siswa yang sudah mengantongi sertifikasi bahkan mendapat pengurangan kredit
atas mata pelajaran yang harus diambil ketika melanjutkan studi di luar
negeri,” ungkap Andi.
Adobe, Macromedia, dan Alias
Sertifikasi yang dimiliki Adobe dinamakan ACE (Adobe Certified
Expert). ACE ditujukan untuk para Graphics Designer, Web Designer, Developer,
dan profesional bisnis yang ingin menunjukkan kemampuan mereka dalam memahami
produk Adobe.
Seseorang yang memperoleh sertifikasi ACE artinya mampu
mendemonstrasikan keahliannya menggunakan satu atau lebih produk dari Adobe.
Sertifikasi Adobe yang banyak digunakan industri adalah di bidang desktop
publishing yang meliputi aplikasi Photoshop, Illustrator, dan InDesign; serta
di bidang digital video meliputi aplikasi Premiere dan After Effect.
Adobe membagi jalur sertifikasi menjadi dua, yaitu sertifikasi untuk
satu produk dan spesialis. Untuk satu produk misalnya ACE Adobe InDesign CS,
artinya peserta telah lulus ujian Adobe InDesign CS.
Sedangkan untuk sertifikasi spesialis, terdapat beberapa pilihan
yaitu ACE Print Specialist, Web Specialist, dan Video Specialist. Untuk bisa
memperoleh gelar atau sertifikasi ACE Print Specialist peserta harus mampu
melewati beberapa ujian meliputi Adobe InDesign, Adobe Acrobat, dan Adobe Illustrator
atau Adobe Photoshop. Untuk ACE Web Specialist, peserta harus lulus ujian Adobe
Photoshop, Adobe GoLive, dan Adobe Illustrator atau Adobe Acrobat. Sementara
untuk menjadi ACE, Video Specialist, peserta harus lulus ujian Adobe Photoshop,
Adobe Premiere, dan Adobe Affter Effects.
Jika kandidat mampu menguasai, dan lulus semua produk suite Adobe
(Adobe Acrobat, Adobe GoLive, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, dan Adobe
Photoshop), ia akan memperoleh gelar tertinggi, yaitu ACE Creative Suite
Master.
Seperti Adobe, Macromedia memiliki sertifikasi yang menunjukkan
kemampuan seseorang telah menguasai satu atau lebih produk dari Macromedia.
Beberapa sertifikasi yang dimiliki Macromedia adalah Certified Macromedia Flash
MX Developer, Certified Macromedia Flash MX Designer, Certified ColdFusion MX
Developer, dan Certified Dreamweaver MX Developer. Untuk memperoleh gelar
tersebut Anda bisa mengikui ujian di salah satu testing center VUE (Virtual
University Enterprise).
Lalu jika ingin diakui sebagai ahli di bidang grafis dan animasi 3D,
Anda dapat mengantongi sertifikasi dari Alias dengan menguasai aplikasi Maya.
Maya mengintegrasikan teknologi render tingkat lanjut, visual effect, animasi,
dan modeling yang banyak digunakan video artist, game developer, maupun Web
Designer dalam pembuatan film, game, maupun content Web yang banyak menggunakan
animasi 3D.
Untuk mempersiapkan ujian sertifikasi dari Adobe, Macromedia, atau
Alias tersebut selain dengan mengikuti training, dianjurkan untuk menggunakan
produk tersebut selama minimal satu tahun.
Certified Internet Web
Master
Jika ingin dianggap jago di bidang Internet, Anda bisa
mengambil sertifikasi yang dikeluarkan oleh Certified Internet Web Master(CIW).
Jalur sertifikasi CIW ini sangat beragam mulai sertifikasi untuk pemula sampai
master.
Sertifikasi paling dasar yang sekaligus disyaratkan untuk mengambil
sertifikasi untuk tingkat lebih lanjut adalah CIW Associates. CIW Associates
adalah sertifikasi yang menguji penguasaan dasar teknologi Internet, seperti
Web browser, FTP dan e-mail, Web page authoring menggunakan XHTML, dasar-dasar
infrastuktur jaringan, dan manajemen proyek. Sertifikasi ini ditujukan bagi
mereka yang bekerja sebagai business development, advertising, dan sales.
Jenjang berikutnya adalah CIW Profesional dan CIW Master. Untuk
menjadi mendapat gelar master terdapat empat pilihan jalur spesialisasi, yaitu
Master CIW Designer, Master CIW Administrator, Master CIW Web Site Manager, dan
Master CIW Enterprise Develper. Masing-masing jalur memiliki pilihan
spesialisasi yang harus ditempuh. Sebelum mencapai tingkat master, Anda dapat
meraih gelar CIW Profesional jika bisa melewati ujian CIW Associate dan salah
satu spesialisasi yang dari empat jalur yang tersedia tersebut.
Selain jalur tersebut, CIW juga memiliki beberapa pilihan
sertifikasi khusus, seperti CIW Security Analist dan CIW Web Developer.
Organisasi sertifikasi
World Organization of
Webmasters
Di bidang Internet, selain sertifikasi dari CIW juga ada
sertifikasi yang dikeluarkan oleh World Organization of Webmasters (WOW).
Sertifikasi yang dikeluarkan oleh WOW ini juga terdiri dari beberapa jenjang. Jenjang
dasar terdiri dari WOW Certified Apprentice Webmaster (CAW), WOW Certified Web
Designer Apprentice (CWDSA), WOW Certified Web Developer Apprentice (CWDVA),
dan WOW Certified Web Administrator Apprentice (CWAA). Sedangkan untuk jenjang
yang lebih tinggi adalah WOW Certified Professional Webmaster (CPW).
Dengan sertifikasi CAW, seseorang dianggap memiliki
pengetahuan dasar mengenai Internet dapat membuat layout halaman Web, membuat
content yang kaya dan nyaman, membuat dan memanipulasi image. CWDSA lebih
ditujukan bagi para calon Web Designer. Pada pilihan ini kandidat diharapkan
menguasai seni mendesain Web agar lebih artistik dan menarik. CWDVA ditujukan
bagi para pengembang Web yang lebih banyak berurusan dengan struktur dan
interaksi dalam menciptakan situs Web. Sedangkan bagi para Web administrator
jalur sertifikasi yang bisa diambil adalah CWAA yang lebih banyak berkecimpung
dengan infrastruktur software dan hardware yang mendukung komunikasi Internet. Jenjang
yang lebih profesional atau CPW bisa langsung diraih secara otomatis jika
kandidat berhasil memperoleh empat sertifikasi pada tingkat Apprentice. Berbeda
dengan sertifikasi CIW dimana ujian dapat Anda ikuti melalui testing center
yang menjadi partner Promatic, sertifikasi dari WOW ini dapat Anda peroleh
dengan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh WOW.
Australian Computer Society Certification Scheme
ACS dibentuk pada tahun 1965 dan merupakan
satu-satunya himpunan TI di Australia. Beranggotakan sekitar 15.500 orang,
sehingga termasuk salah satu himpunan komputer terbesar di dunia berdasarkan
jumlah anggota per kapita. Materi yang diujikan pada sistem sertifikasi ini
terdiri dari 2 subjek utama trend TI, legal bisinis, issue etik, dan Spesialis
dalam area Project Manajement, Applications Planning, System Integration, dan
Data Communication. Model sertifikasi ACS ini memiliki kesesuaian dengan model
SRIG-PS yaitu : Data Communication Specialists dan System Integration
Specialist. ACS merencanakan untuk mengembangkan sertifikasi untuk Security
Specialist.
Pada pelaksanaan ujian digunakan ujian
tertulis, multiple choice, pekerjaan proyek dan wawancara. Para peserta ujian harus
memiliki gelar dalam bidang komputer dan memiliki pengalaman praktis
minimal 4 tahun. Sertifikasi ini dikenal di Australia, karena dilaksanakan
oleh ACS yang merupakan wadah Profesional TI di Australia. Pada saat ini
sekitar 420 calon peserta ujian. Beberapa Universitas di Australia memberikan
kredit bagi subjek sertifikasi ini. Materi dan silabus tersedia untuk setiap
subyek, yang terdiri dari, outline, buku bacaan, buku teks, dan video. Seluruh
materi ini dikembangkan oleh para praktisi TI Australia yang terkemuka.
Karena disebabkan selalu berubahnya Teknologi Infomrasi, maka setiap pemegang sertifikat wajib mengikuti re-sertifikasi setelah 5 tahun. Ini dapat dilakukan dengan duduk mengikuti ujian ulang atau dengan mengikuti 30 jam profesional development, melalui Practising Computer Profesional Scheme.
ACS Certification System ini ditawarkan melalui proses belajar jarak jauh melalui Deakin University. Dan pusat-pusat ujian tersebar di negara-negara anggota SEARCC seperti: Auckland, Hong Kong, Jakarta, Johor Baru, Kelantan Kota Kinibalu, Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Wellington. Biaya untuk mengikuti pelatihan dan ujian ACS ini sekitar $400.00.
Karena disebabkan selalu berubahnya Teknologi Infomrasi, maka setiap pemegang sertifikat wajib mengikuti re-sertifikasi setelah 5 tahun. Ini dapat dilakukan dengan duduk mengikuti ujian ulang atau dengan mengikuti 30 jam profesional development, melalui Practising Computer Profesional Scheme.
ACS Certification System ini ditawarkan melalui proses belajar jarak jauh melalui Deakin University. Dan pusat-pusat ujian tersebar di negara-negara anggota SEARCC seperti: Auckland, Hong Kong, Jakarta, Johor Baru, Kelantan Kota Kinibalu, Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Wellington. Biaya untuk mengikuti pelatihan dan ujian ACS ini sekitar $400.00.
Di bidang
komputer, sekarang ini sudah banyak badan atau lembaga yang menawarkan
sertifikasi. Misalnya saja sertifikasi dari Cisco, Microsoft ataupun IBM.
Atau lebih banyak lagi dapat di lihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Professional_certification_(computer_technology)
Tapi
apakah sertifikasi itu perlu ?
Hasil cari-cari di Internet saya menemukan jawaban yang berbeda-beda.
Banyak yang pro dan tentu saja ada yang kontra.
Yang setuju mengungkapkan kalau memiliki sertifikasi akan memudahkan kita
mencari pekerjaan. Dan tentunya akan menguntungkan juga jika pekerjaannya
bersifat konsultansi atau yang berbasis proyek atau kontrak. Sertifikasi akan
membuat kita terlihat lebih daripada yang tidak mempunyai sertifikasi. Seorang
interviewer juga menyetujui pendapat itu. Seseorang yang memiliki
sertifikasi akan terlihat berbeda dari yang lain. Di perusahaan besar,
sertifikasi akan memberikan nilai tambah, tapi perusahaan kecil umumnya
lebih mengandalkan kepada kemampuan atau keahlian kita. Yang tidak setuju
nampaknya datang dari yang umumnya sudah bekerja. Mereka menyatakan kalau
materi yang diberikan tidak terlalu berguna buat pekerjaannya. Walau ada juga
yang merasakan keuntungannya karena ada materi baru yang sebelumnya dia tidak
tahu. Tapi ada juga yang mengatakan kalau materi untuk mendapatkan sertifikasi
tidak terlalu berguna, akan lebih berguna jika kita mengalami permasalahannya
secara langsung.
Salah satu
masalah dengan sertifikasi adalah waktu atau lama berlakunya. Banyak
sertifikasi yang cepat usang karena perkembangan ilmu dan teknologi yang
berkembang lebih cepat. Bahkan ada yang menyatakan bahwa lulusan perguruan
tinggi akan lebih dihargai daripada seseorang yang hanya memiliki sertifikasi
dari industri.
Jadi kira-kira bisa disimpulkan
kalau sertifikasi akan ada gunanya, hanya saja konteksnya harus diperhatikan.
Kalau sertifikasi digunakan untuk mencari pekerjaan maka akan menjadi hal yang
berguna. Tapi kalau sertifikasi digunakan hanya untuk menambah pengetahuan,
maka gunanya tidak terlalu banyak karena pengalaman kerja akan lebih menentukan
hasilnya.
REFERENSI :
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer